PERAN GAJAH MADA DALAM PERKEMBANGAN KERAJAAN MAJAPAHIT
Gajah Mada
adalah patih mangkubumi (mahapatih) Kerajaan Majapahit. Namanya mulai terkenal
setelah ia memadamkan pemberontakan Kuti. Gajah Mada muncul sebagai seorang
pemuka kerajaan sejak masa pemerintahan Jayanegara (1308 - 1328). Kariernya
dimulai sebagai pengawal raja (bahanyangkari). Mula - mula, beliau menjadi
Bekel Bahanyangkari (setingkat dengan komandan pasukan). Kariernya terus
menanjak pada masa kerajaan Majapahit dilanda beberapa pemberontakan, seperti
pemberontakan Rangga Lawe (1309), Lembu Sura (1311), Nambi (1316), dan Kuti
(1319).
Pada tahun 1328,
raja Jayanegara wafat. Beliau digantikan oleh Tribhuanatunggadewi. Sadeng
melakukan pemberontakan. Pemberontakan Sadeng dapat ditumpas oleh pasukan Gajah
Mada. Atas jasanya, Gajah Mada diangkat menjadi Mahapatih Majapahit pada tahun
1334. Pada upacara pengangkatannya, beliau bersumpah untuk menaklukan seluruh
Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit. Sumpah itu dikenal dengan Sumpah
Palapa.
Gajah Mada tetap
menjadi Patih mangkubumi ketika Hayam Wuruk naik tahta. Beliau mendampingi
Hayam Wuruk menjalankan pemerintahan. Pada masa inilah Majapahit mengalami masa
kejayaan. Wilayah Majapahit meliputi hampir seluruh Jawa, sebagian besar Pulau
Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, dan Indonesia bagian timur
hingga Papua.
Comments
Post a Comment